Kebun Raya Baturraden
Tepat pada hari jumat liburan akhir tahun
ini (25 Desember 2015) saya sekeluarga berkesempatan menyambangi Kebun
Raya Baturraden. Kebun raya ini terbilang baru sebagai tempat wisata di
Purwokerto karena baru saja diresmikan sepekan kemarin. Sempat heboh di
dunia maya karena diresmikan oleh Presiden RI ke 5 Ibu Megawati
Soekarnoputeri, sementara ada Menko PMK Puan Maharani (Puteri Ibu Mega),
Menteri LH dan Gubernur Jateng. Meski bagi saya itu tidak terlalu
penting untuk diperdebatkan. Kehebohan kedua adalah pemberitaan mengenai
ulah segelintir pengunjung “alay” yang merusak keindahan tanaman demi
sekedar foto selfie sendirian. Terlepas itu semua, justeru malah menjadi
berkah sebagai “iklan” gratisan di dunia maya.
Lokasi Kebun Raya Baturraden
Secara administrativ kewilayahan, lokasi
Kebun Raya Baturraden terletak di Desa Kemutug Lor, Kecamatan
Baturraden, Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Bagi yang belum
pernah ke Baturraden, tempat wisata ini bisa ditemui dengan berkendara
dari kota Purwokerto ke arah utara menuju Baturraden sejauh kurang lebih
15 kilometer. Selanjutnya setelah melewati terminal bus di komplek
Lokawisata Baturraden lalu ambil kanan ke arah Bumi Perkemahan. Kurang
lebih 1 kilometer setelahnya akan bertemu dengan Gerbang Wana Wisata
(gerbang bumi perkemahan) kemudian masuk melewati jalan berkelok khas
lereng gunung berjarak sekitar 700 meter arah utara sampai menemukan
Gerbang Kebun Raya Baturraden.
Jalan masuk ke lokasi sudah beraspal
bagus. Namun setelah masuk gerbang Wana Wisata, kondisi jalannya cukup
sempit karena hanya sekitar 3,5 meter lebarnya sehingga perlu hati-hati
jika menggunakan kendaran roda empat atau lebih. Terlebih karena
letaknya di lereng gunung (Gunung Slamet) sehingga di kanan kiri
terdapat jurang yang cukup menghawatirkan saat berkendaraan.
Sejarah Kebun Raya Baturraden
Dikutip dari website Kebun Raya Baturraden (www.kebunrayabaturraden.org),
sebagaimana dituturkan oleh Kepala Seksi Tata Usaha Kebun Raya
Baturraden, Sumanto, ide pendirian kebun raya diawali saat Megawati
Soekarno Putri yang saat itu menjadi Wakil Presiden berkunjung ke
Baturraden untuk menutup acara Jambore Nasional Pramuka pada tahun 2001.
Setahun kemudian, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membentuk tim khusus
untuk merintis pembangunan kebun raya dengan melakukan studi kelayakan.
Dengan difasilitasi pengelola Kebun Raya
Bogor, maka pada tahun 2002 dimulai eksplorasi dan pengiriman bibit dari
Kebun Raya Bogor. Selanjutnya berdasarkan usulan Gubernur Jateng, maka
keluarlah SK Menteri Kehutanan No 117/Menhut-II/2004 tanggal 19 April
2004 yang isinya adalah Penunjukkan Kawasan Hutan Produksi Terbatas
seluas 150 Ha di Banyumas sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) untuk hutan penelitian dan pengembangan serta pendidikan
lingkungan dalam bentuk Kebun Raya Baturraden.
Selanjutnya pada tanggal 29 Desember 2004
dilaksanakan peresmian, penanaman perdana, dan penandatanganan nota
kesepahaman antara Kepala Litbang Kehutanan Departemen Kehutanan,
Gubernur Jateng, Kepala LIPI, Dirut Perum Perhutani dan Bupati Banyumas.
MoU tersebut mengenai kolaborasi pengelolaan Kebun Raya Baturraden.
Guna meningkatkan status hukum kawasan, Menteri Kehutanan menerbitkan SK
Menhut No 85/Menhut-II/2005 tentang Penetapan Kawasan Hutan dengan
Tujuan Khusus untuk Hutan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan
Lingkungan dalam bantuk Kebun Raya Baturraden seluas 143,5 ha.
Koleksi tanaman, topografi dan vegetasi Kebun Raya Baturraden
Ide pendirian Kebun Raya Baturraden sudah
lama, dari awal tahun 2000an sudah mengemuka. Namun seiring dengan
pro-kontra yang menyertainya, baru pada akhir tahun 2015 berhasil
diwujudkan. Oleh karena itu belum banyak koleksi tanaman yang bisa
diperlihatkan. Maklum saja menurut pengelola, saat ini pengerjaan Kebun
Raya Baturraden baru mencapai 11,5 %, sebanyak 10% merupakan area
tumbuhan dan 1,5% area sarana prasarana dari total yang direncanakan.
Menurut laman resmi Kebun Raya Baturraden (www.kebunrayabaturraden.org),
Kebun Raya Baturraden mengusung konsep kebun raya tematik “Tanaman
Pegunungan Jawa.” Dengan adanya konsep kebun raya tematik tanaman
pegunungan Jawa, maka pengelola Kebun Raya Baturraden mulai mengumpulkan
beragam flora khas pegunungan. Tentu yang pertama dikumpulkan adalah
tanaman dan pepohonan khas di Gunung Slamet. Berbagai macam flora yang
telah dikumpulkan di antaranya adalah tumbuhan paku, anggrek, kantung
semar, tanaman obat dan lainnya. Hingga kini, Kebun Raya Baturraden
memiliki koleksi 116 suku, 396 marga, 571 spesies dan 2.637 spesimen.
Jumlah tersebut dimungkinkan akan terus bertambah untuk menambah koleksi
untuk melengkapi tanaman dan tumbuhan koleksi dari pegunungan di Jawa.
Kebun Raya Baturraden ini menempati lahan
hutan lindung yang dikelola PT. Perhutani. Vegetasi di lokasi ini
kebanyakan adalah tanaman pinus yang sudah berusia puluhan tahun.
Kondisi topografi lahan di Kebun Raya Baturraden mulai landai sampai
berbukit dengan kemiringan 20% s/d 70% dan ketinggian +600-750 meter di
atas permukaan laut (mdpl) dengan jenis tanah umumnya jenis latosol
berwarna merah kecoklatan. Keadaan suhu Kebun Raya Baturaden berkisar
antara 20-30 derajat Celcius dengan curah hujan sangat tinggi
(5.000-6.174 mm/th).
Tiket Masuk Kebun Raya Baturraden
Untuk bisa merasakan seperti apa Kebun
Raya Baturraden, kita harus merogoh kocek membayar beberapa retribusi.
Setidaknya ada 3 (tiga) pungutan masuk ke Kebun Raya Baturraden :
- Tiket masuk per orang Rp. 10.000 (tiket terusan termasuk ke Obyek Wisata Pancuran 7 dll Rp. 20.000 per orang)
- Retribusi mobil Rp. 10.000
- Retribusi motor Rp. 2.000
- Parkir mobil Rp. 5.000
- Parkir motor Rp. 2.000
Untuk besaran pungutan sebenarnya tidak
terlalu mahal, namun beberapa seolah tumpang tindih. Seperti retribusi
mobil/motor, sementara sampai di lokasi masih dikenakan lagi biaya
parkir yang besarannya juga melebihi peraturan daerah (mobil Rp. 2000,
motor Rp. 1000). Sehingga terkesan banyak pungutan dan tentu terkesan
yang kurang friendly dengan pengunjung.
Mengingat masih baru saja sepekan
diresmikan, saat penulis berkunjung ke sana fasilitas yang disediakan
juga belum sepenuhnya siap melayani pengunjung yang datang. Fasilitas
seperti toilet memang sudah ada, tetepi lokasinya terletak di atas,
belum ada tandanya dan belum memadai sarananya. Demikian juga tempat
parkir yang belum begitu luas sehingga tidak bisa menampung kendaraan
dalam jumlah banyak. Maklum saja, baru 1,5% sarana yang dibangun dari
yang direncanakan. Jadi kalo anda ke sana saat ini maka jangan
membayangkan seperti di Kebun Raya Bogor yang sudah berusia ratusan
tahun.
Alamat dan nomor telepon Kebun Raya Baturraden
Alamat resmi pengelola menurut website Kebun Raya Baturraden (www.kebunrayabaturraden.org)
adalah: Area Bumi Perkemahan Baturraden Kabupaten Banyumas, Jawa
Tengah, Indonesia. Untuk alamat surat menyurat bisa melalui email di kebunrayabaturraden@gmail.com.
Adapun nomor telepon yang bisa dihubungi adalah +62 281 681822 Fax :
+62 281 681822. Hanya saja ketika saya mencoba menghubungi nomor
teleponnya tidak ada yang mengangkat. Barangkali petugasnya sedang
sibuk, ya setidaknya nomornya aktif…hehe
Selamat berlibur ke sana bersama keluarga tercinta…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar